Kelas
:1EB18
Nama
Kelompok Npm
1. Amelia
Adyani (20212699)
2. Andhika
Irawan (20212743)
3. Apri
Dwi Yanti (21212012)
4. Shelvyra
Hilda Pertiwi (26212977)
“PEREKONOMIAN
INDONESIA”
TUGAS PERTAMA
1.
Seberapa besar peranan kurs valuta asing berpengaruh pada perekonomian
Indonesia?
Dalam pembayaran antar negara ada suatu kekhususan
yang tidak terdapat dalam lalu-lintas pembayaran luar negeri. Sebab semua
negara mempunyai mata uang atau valutanya sendiri, yang berlaku sebagai alat
pembayaran yang sah di dalam batas-batas daerah kekuasaan itu sendiri, tetapi
belum tentu mau diterima luar negeri. Jadi pembayaran antar negara harus
menyangkut lebih dari satu macam mata uang, yang harus dipertukarkan satu sama
lain dengan harga atau kurs tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan
pembayaran internasional menjadi perkara yang rumit, maka dari itu dibuatlah
alat pembayaran yang bisa digunakan oleh banyak negara (antarnegara) atau
disebut dengan alat pembayaran internasional, yakni valuta asing.
Kurs valuta asing sering
diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara (rupiah misalnya) yang
harus dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan satu unit nilai uang asing
(dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita gunakan contoh rupiah
dan dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar yang menggambarkan
banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar
dalam kurun waktu tertentu. Kurs valuta asing adalah harga valuta asing,
dinyatakan dalam valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00 = Rp. 10.000,-
grafik pergerakkan valuta asing lima
tahun terakhir
Penentuan
Kurs Valuta Asing
Pada
dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk menentukan tinggi-rendahnya kurs atau
nilai tukar valuta asing:
1. Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai
standard atau patokannya.
2. Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan
penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam
hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang
kurs mengambang (floating rates)
3. Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian
internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan
tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
Akibat
kurs yang tidak sesuai
Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu tinggi dibandingkan
dengan valuta lain (Kurs resmi lebih tinggi daripada perbandingan daya beli
yang sesungguhnya atau disebut over valued), akibatnya ekspornya akan
macet dan impornya didorong terlalu besar, sehingga keseimbangan neraca
pembayaran terancam.
Hal yang sebaliknya
terjadi apabila mata uang dinilai terlalu rendah atau under valued: apabila
kurs resmi terlalu rendah dibandingkan dengan daya belinya yang sesungguhnya,
maka ekspor akan bertambah besar, tetapi impor akan macet.
Dari pembahasan di
atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa peran valuta asing terhadap
perekonomian di indonesia sangat penting. Karena valuta asing merupakan alat
pembayaran antar negara. Barang dan jasa yang diimpor itu harus dibayar. Untuk
pembayaran itu diperlukan valuta asing atau devisa (Foreign exchange), yaitu
valuta (mata uang) yang mau diterima oleh dunia internasional. Devisa itu kita
peroleh dari hasil ekspor (devisa umum) atau kredit bank luar negeri (devisa
kredit).
2. Bagaimana Kebijaksanaan Perekonomian
Indonesia selama Kerjakan dalam bentuk tabel :
·
Periode 1966-1969
·
Periode Pelita 1
·
Periode Pelita II
·
Periode Pelita III
·
Periode Pelita IV
·
Periode Pelita V
TUJUAN
|
SASARAN
|
TITIK
BERAT
|
KEBIJAKSANAAN
&
KEBIJAKAN
|
FAKTOR YG MENGHAMBAT
|
|
1966 – 1969
|
Untuk pembersihan proses-proses kebijakan orde
lama yang tidak efisien dan efektif terutama dari faham-faham komunisme.
|
Rencana
pembangunan nasional semesta berencana (PNSB) 1961-1969 ini disusun
berlandasarkann “Manfesto Politik 1960” untuk meningkatkan kemakmuran rakyat
dengan azas ekonomi terpimpin.
|
1. 1.Penurunan
tingkat inflasi
2 2.Proses produksi yg tidak efektif &
efisien
6 3.Penggunaan pendapatan yang lebih efektif
dan efisien untuk menunjang proses pembangunan
|
1.Dengan
Keputusan MenKeu No.1/M/61 tanggal 6 Januari 1961 : BI Dilarang menerbitkan
laporan Keuangan /statistik keuangan, termasuk analisis perkembangan
perekonomian Indonesia
2.Pada
tanggal 28 Maret 1963 Presiden Soekarno memproklamirkan berlakunya Deklarasi
Ekonomi dan pada tanggal 22 Mei 1963 pemerintah menetapkan berbagai peraturan
negara di bidang perdagangan dan kepegawaian.
|
1.Rencana
ini tidak mengikuti kaidah-kaidah
ekonomi yg lazim defisit anggaran yg terus meningkat yg mengakibatkan
hyperinflasi
2.Kondisi
ekonomi & politik saat itu : dari dunia luar (Barat) Indonesia sudah
terkucilkan karena sikapnya yg konfrontatif
3.Sementara
di dalam negeri pemerintah selalu mendapat rongkrongan dari golongan kekuatan
politik “konta-revolusi”
|
Periode
Pelita I
1April
‘69-
31
Maret’74
|
Untuk
emningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi
pembangunan dalam tahap berikutnya
|
Pangan,
sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan
kesejahteraan rohani
|
Pembangunan
bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi
melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk
Indonesia masih hidup dari hasil pertanian
|
Kebijaksanaan
pemerintah tentang perekonomian membicarakan tentang penyempurnaan tata niaga
ekspor dan impor. Peraturan Pemerintah tahun1971 membahas tentang devaluasi
rupiah terhadap dollar amerika dengan memfokuskan pada beberapa sasaran,
yakni kestabilan harga pokok, peningkatan nilai ekspor, kelancaran impor.
|
|
Periode Pelita II
1April’74-
31 Maret’79
|
Dengan adanya pelita II berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal
irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan
dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.
|
Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah
pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan
memperluas lapangan kerja. Fokus pembangunan ini di fokuskan pada
pengkreditan untuk mendorong eksportir kecil dan menengah serta mendorong
pengusaha kecil atau ekonomi menengah dengan kredit investasi kecil (KIK).
|
Menitik
beratkan pada sektor pertanian, dengan meningkatkan industri yg mengelola
bahan mentah menjadi bahan baku (karet,minyak,kayu,timah)
|
Adapun
kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dalam pelita II ini adalah dengan
melakukan penghapusan pajak ekspor untuk mempertahankan daya saing di pasar
dunia. Penggalakan PMA dan PMDN untuk mendorong investasi dalam negeri, yang
menghasilakn cadangan devisa naik dari $ 1,8 milyar menjadi $ 2,58 milyar dan
naiknya tabungan pemerintah dari Rp 255 milyar menjadi Rp 1.522 milyar pada
periode pelita II tersebut.
|
|
PERIODE
|
TUJUAN
|
SASARAN
|
TITIK
BERAT
|
KEBIJAKSANAAN
&
KEBIJAKAN
|
FAKTOR YG MENGHAMBAT
|
Periode Pelita III
1April’79-
31 Maret’84
|
) Pelita III
lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
|
Sasaran
yg hendak dicapai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana
& prasarana, mensejahterakan rakyat, memperluas lapker
|
Pada sektor pertanian menuju swasembada pangan,
serta meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan
Jalur Pemerataan.
|
|
|
Periode
Pelita IV
1April’84-
31
Maret’89
|
Untuk
meningkatkan sektor pertanian dengan usaha menuju swasembada pangan
|
Hasil
yang dicapai pada Pelita IV antara lain swasembada pangan. Pada tahun 1984
Indonesia berhasil Hasil-nya Indonesia berhasil swasembada beras. kesuksesan
ini mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia)
pada tahun 1985.
|
Menitikberatkan
pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha menuju swasembada pangan, serta
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri,
baik industri berat maupun industri ringan.
|
1.Kebijakan
Inpres No. 5 tahun 1985, yakni meningkatkan ekspor non migas dan pengurangan
biaya tinggi dengan : Pemberantasan pungli, mempermudah prosedur kepabeanan,
mempermudah dan menghapus biaya siluman
|
|
Periode Pelita V
|
Untuk
meningkatkan sektor pertanian dan industri di Indonesia
|
Sasaran
yg hendak dicapai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana
& prasarana, mensejahterakan rakyat, memperluas lapker
|
Menitikberatkan
sektor pertanian dan industri untuk menetapkan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi hasil pertanian lainnya; dan sektor industri khususnya
industri yang menghasilkan barang ekspor, industri yang banyak menyerap
tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat
mengahsilkan mesin mesin industri.
|
1.Kebijakan
Moneter : Sekumpulan
tindakan pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui tingkat bunga.
2.
Mengatur tingkat bunga melalui operasi pasar terbuka melaui SBI,
merubah tingkat bunga diskonto, merubah presentase cadangan minimal yang
harus dipenuhi oleh setiap bank umum
|
|
Daftar Pustaka :
·
http://rinahistory.blog.friendster.com/2008/11/indonesia-masa-orde-baru/
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto
·
DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM, FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS
GUNADARMA, JAKARTA slide pdf
·
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab7-kebijaksanaan_pemerintah.pdf
·
Drs. T. Gilarso(1991).PengantarIlmuEkonomiBagianMakro.Yogyakarta:
Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar