Minggu, 23 Desember 2012

Hubungan Pertumbuhan Penduduk dengan Lapangan Kerja dan Kemiskinan

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan dalam bilangan penduduk sepanjang masa, yang boleh dikira sebagai perubahan bilangan individu dalam sesebuah populasi melalui sukatan secara sepanjang suatu tempoh. Walaupun boleh digunakan untuk mana-mana spesis, namun istilah pertumbuhan penduduk sentiasa melibatkan kaum manusia. Istilah ini juga selalu digunakan untuk memaksudkan istilah demografi khusus berbunyi kadar pertumbuhan penduduk yang merujuk kepada kadar pertumbuhan penduduk dunia. Pertumbuhan penduduk juga bisa diartikan sebagai keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan mengurangi jumlah penduduk.

Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen, yaitu:
1. Kelahiran (Fertilitas)
   Kelahiran adalah tatkala kita melihat dunia nyata didepan kita. kita melihat adanya ambisi dan keinginan yang hinggap hampir diseluruh orang yang kita hadapi. kita juga bisa melihat dengan adanya kegembiraan dan kesedihan, juga pencapaian dan kegagalan.

2. Kematian (Mortalitas)
   Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian,tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.

3. Migrasi

   Migrasi adalah penghijrahan sekumpulan manusia dari satu negara ke satu negara yang lain untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi mereka.

PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN LAPANGAN KERJA
Adanya pengaruh positif pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi dimana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat terkait dengan tumbuh dan berkembangnya usaha ekonomi. Penduduk di satu pihak dapat menjadi pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang dihasilkan. Kondisi-kondisi kependudukan, data dan informasi kependudukan akan sangat berguna dalam memperhitungkan berapa banyak tenaga kerja akan terserap serta kualifikasi tertentu yang diperlukan dan jenis-jenis teknologi yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.

Di era globalisasi dan perdagangan bebas, besarnya jumlah penduduk dan kekuatan ekonomi masyarakat menjadi potensi sekaligus sasaran pembangunan sosial ekonomi, baik untuk skala nasional maupun internasional. Berdasarkan hal ini pengembangan SDM perlu terus ditingkatkan agar kualitas penduduk sebagai pelaku ekonomi dapat meningkat sesuai permintaan dan kebutuhan zaman yang terus menerus berkembang.


Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 1990 sekitar 73,9 juta orang dan bertambah menjadi sekitar 96,5 juta orang tahun 2000. ini berarti bahwa pertumbuhan rata-rata angkatan kerja 2,7 persen per tahun dalam periode 1990-2000. Permasalahan yang ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan angkatan kerja tersebut, disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar dan di pihak lain menuntut pembinaan angkatan kerja itu sendiri agar mampu menghasilkan keluaran yang lebih tinggi sebagai prasyaratuntuk menuju tahap tinggal landas.



PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KEMISKINAN
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja.

Banyak ide dan teori yang sudah dipaparkan cendekiawan-cendekiawan terdahulu mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan kemiskinan. Salah satunya adalah Malthus. Malthus meyakini jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan maka suatu saat nanti sumber daya alam akan habis. Sehingga muncul wabah penyakit, kelaparan, dan berbagai macam penderitaan manusia. 

Philip Hauser menganggap kemiskinan tercipta dari tidak optimalnya tenaga kerja dalam bekerja dikarenakan adanya ketidakcocokan antara pendidikan dan pekerjaan yang ditekuni. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk yang masuk ke pasar kerja sehingga memaksa pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan secepat-cepatnya walaupun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya akibat ketatnya persaingan dalam mencari kerja.

Kedua pemaparan ahli tersebut bermuara ke satu arah yakni jumlah penduduk yang besar sebagai penyebab timbulnya kemiskinan, Tinggi rendahnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh proses demografi yakni; kelahiran, kematian, dan migrasi. Tingkat kelahiran yang tinggi sudah barang tentu akan meningkatkan tingkat pertumbuhan penduduk. Namun demikian, tingkat kelahiran yang tinggi di Indonesia kebanyakan berasal dari kategori penduduk golongan miskin. Sampai-sampai ada idiom yang menyebutkan bahwa ''tidak ada yang bertambah dari keluarga miskin kecuali anak''. 

Selain meningkatkan beban tanggungan keluarga, anak yang tinggal di keluarga miskin sangat terancam kondisi kesehatannya akibat buruknya kondisi lingkungan tempat tinggal dan ketidakmampuan keluarga untuk mengakses sarana kesehatan jika anak mengalami sakit. Hal yang sama juga dialami ibu hamil dari keluarga miskin. Buruknya gizi yang diperoleh semasa kehamilan memperbesar resiko bayi yang dilahirkan tidak lahir normal maupun ancaman kematian ibu saat persalinan. Maka dari itu infant mortality rate (tingkat kematian bayi) dan maternal mortality rate (tingkat kematian ibu) di golongan keluarga miskin cukup besar. Tingkat kematian merupakan indikator baik atau buruknya layanan kesehatan di suatu negara. Tingkat kematian penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia, masih didominasi golongan penduduk miskin. 



Gunadarma University

Kamis, 18 Oktober 2012

PENGANTAR BISNIS


BAB 2 Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

1.   Pengertian Perusahaan

Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.
Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.
Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.
Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

Dari defenisi tersebut diatas terlihat bahwa perusahaan mempunyai 5 unsur penting  yaiitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan konsumen dan perolehan laba/keuntungan.

1.    Organisasi
Organisasi dapat didefenisikan sebagai lembaga social yang terdiri atassekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar dibentuk dan dikoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil-hasil yang telah ditetapkan.
Karena organisasi merupakan sekumpulan orang yang mempunyai pikiran dan berkembang, maka suatu organisasi selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal.

2.    Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah bahan atau sumber-sumber ekonomi agar menjadi suatu produk memiliki nilai guna yang lebih tinggi.
Produksi bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
            1)     Produksi Langsung
a.     Produksi Primer (ekstraktif)
Ä  suatu usaha aktivitas produksi yang bisa menghasilkan suatu produk dengan menggunakan bahan langsung dari alam.
b.     Produksi Sekunder
Ä  usaha dengan menggunakan barang yang sudah diolah untuk diolah lagi agar menjadi suatu barang yang lebih berguna&bermanfaat.
Misalnya: pembuatan kendaraan, baju, dll.
             2)     Produksi Tak Langsung
Ä produksi yang tidak menaiki nilai suatu barang dan tidak mengambil bahan dari alam melainkan memberikan sumbangan jasa yang sangat bermanfaat bagi suatu perusahaan.
Missal: akuntan, satpam, ilmuwan, dsb.

3.    Sumber-sumber Ekonomi atau Faktor Produksi
Sumber-sumber ekonomi yang menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan seperti: produksi, pemasaran, pembelanjaan dan personalia, dikelompokkan menjadi:
            1.      Sumber ekonomi alam (material dan bahan baku)
            2.      Sumber ekonomi manusia (tenaga kerja)
            3.      Sumber ekonomi modal (mesin, dana dan gedung)
            4.      Sumber ekonomi manajerial (keahlian mengelola)
            5.      Sumber ekonomi linhkungan social dan budaya)

Sumber-sumber ekonomi yang tersebut diatas didalam perusahaan akan diproses menjadi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Nah pada saat proses pemuasan kebutuhan tersebut, disitulah perusahaan mengharapkan keuntungan sebagai imbalan dari apa yang perusahaan lakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Dengan kata lain, sesuai dengan prinsip ekonomi yaitu pengorbanan yang sekecil-kecilnya dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, maka perusahaan melakukan proses produksidalam mengolah sumber-sumber ekonomi yang ada dengan ongkos tertentu bisa mencapai keuntungan maksimum tanpa mengabaikan kepuasan konsumen.

4.    Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen atau kebutuhan masyarakat dapat digolongkan menjadi:
            A.    Bebas
            B.      Ekonomi
1)     Barang
·   Produsen         : tahan lama dan tak tahan lama
·   Konsumen       : tahan lama dan tak tahan lama
2)     Jasa
·   Produsen
·   Konsumen

5.    Laba/Keuntungan
Laba atau keuntungan merupakan bukanlah tujuan hasil akhir dari suatu perusahaan, melainkan salah satu tujuan yang harus dicapai.
Beberapa tujuan didirikannya perusahaan adalah:
            1)     Pencapaian laba maksimum
            2)     Kelangsungan hidup (survival)
            3)     Pertumbuhan perusahaan (growth)
            4)     Prestise
            5)     Kesejahteraan masyarakat
            6)     Kesejahteraan anggota perusahaan, dll

Laba = penjualan – biaya produksi  atau  Laba = pendapatan – beban

Menurut John Supriyanto dan Marwan Asri, ada 2 aspek penting dalam perusahaan :
1.      Perusahaan dalam industri dan bisnis
Pada dasarnya kegiatan bisnis meliputi :
            -          Perdagangan
            -          Penyimpanan
            -          Pembelanjaan
            -          Pemberian informasi, dsb..

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan bisnis yaitu :
-          Inflasi
-          Tabungan
-          Pengangguran
-          Pemerintah
-          Produktivitas

2.      Perbedaan badan usaha dengan perusahaan
Secara garis besar perbedaan antara badan usaha dengan perusahaan yaitu sebagai berikut :

Perusahaan
1.      Menghasilkan barang
2.      Berupa took, instansi, pabrik, dsb..

Badan Usaha
1.    Menghasilkan jasa

2. berupa CV, firma, koperasi, dsb..


2.   Tempat dan Letak Perusahaan
Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan dalam pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga.
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Pada umumnya dipengaruhi oleh faktor lancarnya hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya. 
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik. Letak perusahaan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dalam biaya. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
  • harga bahan mentah/bahan pembantu
  • tingkat upah buruh
  • tanah
  • pajak
  • tingkat bunga
  • biaya alat produksi tahan lama
  • biaya atas jasa pihak ketiga

Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
  1. Terikat keadaan alam
  2. Terikat sejarah
  3. Terikat oleh pemerintah
  4. Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi

3.   Perusahaan dan Lembaga Sosial
Tujuan didirikannya perusahaan umumnya adalah untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Persaingan bisnis yang ketat seiring dengan perkembangan perekonomianmengakibatkan adanya tuntutan bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi, meningkatkan kinerjanya, dan melakukan perluasan usaha agar terus bertahan dan bersaing.
Kemampan suatu perusahaan untuk bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan perindustrian dan akan mengalami kebangkrutan.

Ciri-ciri perusahaan:
1)     Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM
2)     Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal
3)     Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
4)     Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

Fungsi penting perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut:
a.     Menghasilkan barang dan jasa
Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada pelaku ekonomi yang lain.
1. Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan ekspor.

b.     Sebagai pengguna faktor produksi
Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba. Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.

c.     Membayar pajak kepada pemerintah
Perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya terhadap pembangunan.

d.     Sebagai agen pembangunan
Kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.


4.   Berbagai macam lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya  terhadap perusahaan
      Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebgai keseluruhan dari faktor-faktor ekstren yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencangkup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.

Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dar berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat pluralistik, terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Berbagai kelompok tersebut dapat menyebarkan kekuatan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada suatu segmen masyarakat saja. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui kompromi, bukannya dengan paksaan. Dalam hal ini, plura;isme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.

Jenis-jenis perusahaan:
-          Perusahaan Dagang
   Ä  perusahaan yang memproduksi suatu bahan produksi agar dapat menghasilkan suatu barang yang memenuhi kebutuhan masyarakat
-          Perusahaan Jasa
Ä  perusahaan yang menjual jasa dan bukan menjual barang
-          Perusahaan Manufaktur
   Ä  perusahaan yang kegiatan usahanya membeli bahan baku dan memproses bahan baku tersebut menjadi barang yang dijual kepada pelanggan

5.   Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen.
Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha tersebut. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah dan yang mampu mempertahankan kinerja serta kualitas usahanya yang mampu bertahan.



PENGANTAR BISNIS



1.    Pengertian Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Aspek-aspek Bisnis :                                                                                                     
a) Kegiatan individu dan kelompok;
b) Penciptaan nilai;
c) Penciptaan barang dan jasa; dan
d) Keuntungan melalui transaksi.

2.    Tujuan Kebijakan Bisnis

Kebijaksanaan atau langkah-langkah tersebut bila dibaca dalam suasana dan kondisi normal merupakan langkah dan kebijaksanaan yang tidak lazim dilakukan oleh otoritas fiskal. Dalam kondisi normal, penutupan bank merupakan tanggung jawab dan wewenang Bank Indonesia sebagai otoritas pengawasan bank. Dalam kondisi normal, penambahan modal bank merupakan tanggung jawab dari para pemilik bank. Karena ketidak laziman itu maka wajarlah bila timbul tanda tanya, mengapa otoritas fiskal perlu menjalankan peranan yang demikian besar. Lebih-lebih, karena semua upaya itu pada gilirannya membawa beban besar yang harus dipikul oleh APBN. Karena fokus perhatian kepada upaya-upaya penyehatan perbankan maka terdapat pula observasi bahwa otoritas fiskal kurang memperhatikan pelaksanaan fungsi fiskal dalam mendukung sisi permintaan. Pendapat seperti ini tidak sepenuhnya benar. Memang dilihat dari sisi pengeluaran APBN terjadi pengetatan. Tetapi di masyarakat terdapat gejala peningkatan konsumsi. Besar kemungkinan peningkatan konsumsi yang sangat terasa di tahun 1999 disebabkan oleh besarnya penghasilan tambahan yang diterima masyarakat dari bunga tabungan dan deposito. Bunga tabungan dan deposito yang dikonsumsi oleh masyarakat itu sesungguhnya dibiayai oleh negara.
Dananya memang dari perbankan, tetapi bebannya diteruskan ke negara melalui proses rekapitalisasi perbankan dan penerbitan obligasi. Kebijaksanaan dan langkah yang ditempuh pada masa itu tentulah tidak berdiri sendiri. Kebijaksanaan tersebut erat kaitannya dengan kondisi dan situasi yang dihadapi, khususnya setelah Mei 1998, dan tidak pula dapat dilepaskan dari kebijaksanaan yang telah ditempuh pada periode sebelumnya, khususnya mengenai penjaminan Pemerintah atas kewajiban bank maupun kondisi riil yang berlangsung dalam perekonomian Indonesia. Tentu kita masih ingat bahwa indikator-indikator makro ekonomi Indonesia di tahun 1996 dan paruh pertama 1997 menunjukan bahwa fundamental ekonomi kita cukup kuat.

3.    Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

·                     Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme Sebagai wujud pemikiran Karl Max, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Sedangkan, sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepeda setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah

·                     Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalis dan liberalisme untuk menciptakan suatu lingkungan dimana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan.
a.     Sistem perekonomian kapitalis
 -> sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
b.     Sistem perekonomian liberalis
  -> suatu filosofi ekonomi dan politik

·                     Perekonomian Pasar Campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana.

4.    Kesempatan Bisnis/Usaha

Bisnis bukanlah kata yang asing lagi di telinga kita mulai dari yang kecil hingga bisnis besar. Sudah banyak orang yang sudah sukses menjalankan bisnisnya sehingga menjadi jutawan bahkan miliarder dengan segala kepahitan sampai menyicipi manis hasil dari bisnis itu.
Siapa yang tidak mau kaya? Yang namanya manusia pasti mau kaya atau kalau tidak mau kaya, hidup secukupnya pun sudah bersyukur.
Pelaku bisnis adalah manusia yang di karuniai Tuhan dengan akal sehingga bisa berpikir untuk menjalankan bisnis dan bisa menjadi kaya secara materi dan pengalaman.
Jangan takut memulai bisnis, karena menjalankan bisnis sangat mudah asal semuanya sudah kita rencanakan dengan sebaik-baiknya, yang susah adalah untuk memulai bisnis itu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi ketakutan atau keraguan untuk memulai bisnis?? Tanamkanlah niat untuk memulai dan mulailah! Jika bisnis sudah berjalan, kita akan belajar dari pengalaman kita berbisnis dan bisa memperbaiki segala kekurangan. Banyak pelaku bisnis yang sudah sukses menjalankan bisnisnya mulai dari yang tidak berpendidikan formal sampai yang bergelar doktor sekalipun dan kesuksesan tergantung dari ketekunan serta ketekunan mereka menjalankan bisnis itu sendiri dan yang paling penting adalah doa kepada Tuhan yang mengatur segalanya.

    Dalam  sebuah  seminar  kewirausahaan  terbeber  fakta, betapa banyak orang ingin  berhenti  jadi  karyawan, dan kemudian mulai buka usaha sendiri. Ada yang  sudah siap dengan modal plus perencanaan yang njilimet. Ada yang baru berbekal dengan gagasan semata. Namun adapula yang punya banyak uang, tapi bingung  mau  diapain. Masih banyak yang blank. Tak tahu bagaimana dan dari mana harus memulai.

     Berikut  beberapa cara yang umumnya dipakai para pebisnis untuk memulai bisnisnya. Namun tidak ada jaminan anda akan berhasil dengan cara-cara berikut. Meski begitu, kini anda punya banyak alternatif. Anda pun bisa mencuri inspirasi dari masing-masing cara itu.

1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di kantor anda membutuhkan layanan katering, buka usaha katering. Jika warga di sekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. Kuncinya, kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.

2. Jual Keunikan
Jika anda lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil mencipta program komputer baru misalnya, jangan ragu mematenkan dan menjualnya. Penemuan baru --apalagi  khas dan unik-- sangat berpeluang menembus pasar.

3. Duplikasi Usaha Lain
Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil risiko. Misalnya di depan kampus A usaha rumah makan. Apa salahnya  menyainginya  di  tempat yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha itu,  plus memberi sedikit nilai lebih (harga,  pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!

4. Beli Waralaba
Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan  jenis usaha yang relatif  terstandarisasi. Butuh kejelian membaca waralaba mana yang bagus. Kini makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau sedang-sedang saja.

5. Beli Usaha Sekarat
Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena manajemennya ambaradul. Jika anda cukup jeli memetakan prospek ke  depannya dan cukup pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang  menarik. Usaha seperti ini bisa anda beli dengan harga relative murah. Kadang malah seperti harga 'grosir'. Namun ingat, biaya pemolesannya harus anda kontrol.

6. Usaha Bersama
Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama. Semisal anda kuper, tapi jago masak masakan asing. Sementara teman dekat anda jago melobi dan punya relasi luas. Bisa saja anda bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa saling memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya.

5.    Unsur Penting Dalam Aktivitas Ekonomi

Definisi:
Menjelaskan variabel(suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan). Variabel ini di bedakan menjadi 2 yaitu: 1.Variabel Endogenus
                         2.Variabel Eksogenus
Asumsi:
Kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian yang sangat kompleks,sehingga di buat gambaran yang lebih sederhana mengenai suatu hubungan peristiwa dengan faktor yang mempengaruhinya.
Hipotesis:
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat umum mengenai barang dan jasa.Dan keinginan ini di bedakan menjadi 2,yaitu keinginan yang di sertai kemampuan membeli barang dan jasa.

  • Keinginan Manusia
Keinginan Manusia merupakan unsur terpenting dalam aktivitas ekonomi karena manusia memiliki keinginan yang membuat mereka dapat berpikir keras untuk memenuhi keinginannya tersebut. Seperti keinginan untuk berhasil di bidang bisnis. Manusia akan mencari cara agar pruduk yang mereka ciptakan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

  • Sumber Daya
Sumber daya merupakan hal terpenting ke dua dalam aktivitas ekonomi. Karena sumber daya juga merupakan kunci dalam memperoleh kesuksesan dalam bidang ekonomi. Contohnya saja seorang yang ingin memulai usaha warnet namun, ia tidak mengerti tentang jaringan internet atau-pun komputer itu sendiri. Maka itu bias menyebabkan ketidak nyamanan para pelanggannya ketika terjadi gangguan. Maka seharusnya pemilik harus memiliki sumber daya manusia yang cukup.

  • Cara-cara berproduksi ( Tehniques Of Production)
Cara pembuatan barang pada umumnya berada di luar bidang ekonomi, tetapi persoalan barang-barang dan atau jasa-jasa apa yang harus di produksi, berapa banyak barang atau jasa yang harus diproduksi dan cara-cara mana yang di gunakan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut sehingga mencapai pembiayaan yang minimal dan hal tersebut adalah termasuk bidang ekonomi dan merupakan pesoalan-persoalan yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli ekonomi.

6.    Hakikat Bisnis

Hakikat Bisnis adalah mebutuhan manusia yang berupa barang dan jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur.

2 kesimpulan hakikat bisnis
1.    Bahwa dalam bisnis itu ada pertukaran produk dan uang, singkat kata terjadi jual beli. Jadi sebuah bisnis, dikatakan real sebuah bisnis.
2.        Bahwa bisnis sesungguhnya adalah membantu memberikan nilai tambah dan nilai manfaat yang kita miliki untuk menolong orang lain memecahkan persoalan yang dihadapinya.

7.      Mengapa belajar bisnis?

Karena saya termotivasi dari sebagian orang yang sukses dalam dunia bisnis. Maka itu saya meneruskan pendidikan yang berhubungan tentang bisnis di perguruan tinggi dengan niat untuk memperdalam pengetahuan tentang bisnis.